Jangan Kasih Ini Kalau Nggak Mau Aku Berimajinasi Liar, Mas.

Ngedengarin lagu secara acak itu seru juga.

Nggak jarang lagu-lagu yang ngingatin sama masa lalu mengalun. Contohnya lagu Pemilik Hati-nya Armada. Aku baru sadar kalau dulu pernah jadi Pasukan Armada, bukan cuma jadi Lylaku. Trus keingat cowok-cowok jaman dulu, yang ngikutin gaya berpakaiannya Pasha Ungu. Mau yang ngakunya Ungu Cliquers, atau bukan, pake celana nggak pernah rapi. Sepinggul trus kolornya kelihatan. 

Voice note grup Line WIDY yang aku save dan rekaman suara juga sering keputar. Misalnya kayak voice note-nya Wulan yang, 

“Aku bukan Raisa, Cha. Aku Raiso, ra iso kehilangan kamu.”

Trus voice note-nya Darma yang, 

“Icha, udah adzan itu. Salat dulu. Parah parah parah.”

Atau voice note-nya Yoga yang, 

“Ikkeh ikkeh kimochi!”

Ngakak kalau denger itu. Tapi begitu satu rekaman suara keputar, jadi tertegun.

Rekaman suara itu memuat suaraku dan Zai, lagi debat soal apa keunggulannya film thriller. Rekaman akhir tahun 2014, direkam diam-diam di malam sebelum dia berangkat ke Malang buat training kerja. Ya, aku alay banget.

Kami ngebahas genre film yang paling dia nggak suka, tapi jadi genre film favoritku. Dia bilang, film thriller itu ngebosenin. Satu psikopat ngebunuh orang-orang nggak berdosa lah, ending-nya ternyata hal yang sok-sok nggak terduga lah. 

Dia adalah pecinta film tiga genre ini: horror, animasi, dan fantasi. Ketiga genre yang nggak kusukai. Dulu pernah maksa aku buat nonton Wall-E, dan untungnya aku suka. Waktu dia maksa buat nonton The Lord of The Rings, aku nolak mentah-mentah. 

“Kamu tuh nggak bisa berimajinasi! Pantesan oon. Katanya waktu itu, sambil noyor kepalaku. Sialan. 

Padahal dia nggak tau aja, kalau aku suka berimajinasi liar. Terutama pas nonton film yang hot. Contohnya, pas nonton film 500 Days of Summer. Judulnya hot, bawa-bawa musim panas. 

Dan karena aku ngerasa suka berimajinasi liar, aku jadi ngehindari tontonan di bawah ini, 


1. Film horror. 
Alasan nggak suka sama film horror, karena suka berimajinasi liar tiap habis nonton film jenis ini. 

Bukan, bukan nonton film horror kayak Tali Pocong Perawan, Suster Keramas, atau Nenek Gayung. Itu horrornya cuma tempelan. Dada cewek-cewek di film itu tempelan juga apa enggak, aku nggak tau. 

Aku penakut parah. Jangankan nonton filmnya, baca review-nya aja bikin merinding. 

Hal ini berbanding terbalik dengan Nanda, Dita, dan Dina. Tiga orang sialan selain Zai itu suka banget sama film horror. Mereka nggak akan pernah cocok nonton sama aku. 

Nanda, selalu ngelempar barang apapun di dekatnya kalau aku jejeritan. Dita, negur halus dengan kata-kata nusuk. Dina, sibuk ngetawain aku yang ketakutan.

Imajinasi liarku karena nonton film horror itu biasanya berupa ngerasa ada ‘orang asing’ yang nemeni dan ngeliatin aku. Suka keingatan adegan di film. Suka merinding sendiri cuma karena ngeliat gorden kamar melambai ketiup angin dari kipas angin.

Dan yang paling liar, aku pernah nggak berani mandi sendirian. Dulu pas nonton film The Omen, film tentang anak titisan setan, aku sampe minta ditemenin Nanda mandi. 

Aku takut banget kalau air dari keran tiba-tiba jadi darah, pasta gigi majrot keluar sendiri dari kemasannya, atau tiba-tiba ada hantu keluar dari bak mandi trus berupaya mencabuliku. Padahal di film itu hampir nggak ada adegan berdarahnya, dan tokoh utamanya juga anak imut umur 6 tahun. 

Memang dasar akunya aja yang penakut.

Untungnya Nanda mau, setelah permintaanku buat dia ikut masuk ke kamar mandi ditolak. Dia berdiri di depan pintu kamar mandi. Aku ajak dia ngobrol, nanya-nanya. Misalnya, 

“Sal (panggilan buat Nanda), coba tebak. Ini saya lagi sabunan apa shampoan?”

Dia ngejawab dengan males-malesan, sambil terus ngedesak aku buat cepetan mandinya.

Imajinasi liarku habis nonton film horror, biasanya berlangsung paling lambat tiga hari. Dan tiga hari itu juga aku minta temenin Nanda mandi.



2. Film yang ada adegan anu terluka
Anu yang dimaksud adalah organ manusia yang penting demi kelangsungan hidup. Yaitu mata. Walaupun aku suka film slasher, tapi aku paling nggak suka kalau ada adegan yang nampilin mata lagi diapa-apain. Ditusuk, dicongkel, mata berdarah. Aaaarrrrrgh!

Btw, sampe sekarang aku bingung, slasher itu subgenre thriller apa horror sih?

Lanjut, 

Aku masih kuat pas nonton organ lain yang terluka. Kayak tangan, kaki, atau anu sesungguhnya anu. Masih kuat. Daripada mata.

Dulu waktu nonton Final Destination 5 dalam format 3D bareng Audya, aku nggak bisa nahan jeritan pas ngeliat adegan yang paling aku benci selain penampakan hantu. 

“Ya Allah, itu kenapa matanya berdarah aaaaaaaaaaak!”

Audya, atau yang biasanya aku panggil Abang karena dia tomboy, negur aku dengan anggun. Tapi aku masih keukeh teriak. 

"AAAAAK ITU MATANYA LEPAAAAASSSS!”

“Cha, Cha! Nggak usah ngeremas tanganku coba!”

“BANG! MATANYA MAU JATOH KE AKU! ABAAAANG MATANYA JATOOOOH AAAAAAK KELINDEEEEEES!!!”

Plak!!

Satu-tamparan-mendarat-di-pipi-kiriku.

Hiks. Orang takut bukannya ditenangin, malah ditampar. 

Seandainya tamparan itu bikin aku jadi berani dan nggak teriak-teriak najis lagi kalau nonton film yang ada adegan itu, mungkin aku bakal ketagihan buat ditampar mulu. Tapi yang ada aku tetap takut. 

Nggak cuma film. Kalau dengar berita soal mata, aku suka merinding sendiri. Apalagi beritanya misalnya karena-pake-softlens-mata-jadi-berjamur, karena-pake-softlens-saat-tidur-mata-jadi-buta. Aku jadi berimajinasi yang enggak-enggak. Nyeri di mata langsung berasa. 

AAAAAAAAKKK!!!

Alasan segitu paranoidnya sama adegan mata terluka, karena aku adalah pengguna softlens lumayan sejak lama. Dari kelas 3 SMP. Pemakaian softlens ini karena mataku minus dan males pake kacamata, kecuali di rumah. Mataku minus 5 sejak SD. Dan sering dikatain Betty La Fea. 

Yak, ini Betty La Fea-nya. Bully-nya silahkan kakaaaaak~

Terakhir ngecek yaitu dua tahun lalu, jadi 7,25. Tauk deh sekarang berapa. 

Sebenarnya aku kebal aja dikatain, sampe akhirnya pas SMP, aku jadian sama teman sekelasku. Tapi kami putus karena kalau di kelas, dia nyuekin aku mulu. 

Akhirnya aku tau kalau dia malu pacaran sama aku. Insiden buku diary-ku dan sms-sms dari aku ke cowok itu dibaca di depan kelas, ditertawakan, dan si cowok itu ngomong, 

“Mana mungkin aku pacaran sama Betty La Fea!” 

Jujur, aku nggak sakit hati sama cowok itu. Aku sakit hati karena mataku nggak sehat. 

Jadi pas kelas 3, aku belajar pake softlens sama Kak Fitri, dan jadi pengguna tetapnya sekarang. 

Dengan taunya aku akan bahaya softlens yang dipake terus-terusan, juga adegan-adegan yang melibatkan mata kenapa-napa, bikin imajinasiku jadi liar. Dan bikin takut, tapi anehnya bikin nggak kapok buat pake softlens. 

Aku sebenarnya bingung sama cewek-cewek yang matanya sehat-sehat aja, tapi pake kacamata. Juga sama cewek-cewek bermata minus, tenang dengan kacamata yang bertengger anggun di hidung mereka. Kenapa mereka bisa secantik itu? Kenapa aku nggak bisa sepercaya diri mereka?



3. Video Sukatoro
Orang-orang pasti pernah ngalamin penyesalan yang datang belakangan. Karena aku juga orang, aku juga ngerasain itu. Salah satu penyesalanku adalah menyesal pernah mengenal sukatoro. 

Kira-kira setahun yang lalu, adek kelas waktu SMK ada bikin personal message di BBM, 

“Jangan pernah gugling Sukatoro!”

Karena semakin dilarang malah semakin pengen dilakuin, entah itu hukum alam atau apa, aku malah gugling Sukatoro. Dan hasilnya sialan sekali. Seandainya rasa penasaran itu ada tombol off-nya, mungkin aku udah tekan tombol itu dengan mantap sebelumnya. 

Sukatoro nimbulin imajinasi yang liar banget. Bukan karena adegan enak-enaknya. Nggak ada enak-enaknya sih. Udah dapat dosa, dapat nafsu makan yang turun drastis juga. 

Setelah berhasil ngelupain Sukatoro, aku dihadapin sama film Salo or 120 Days of Sodom. Film keluaran tahun 1976 itu bikin aku penasaran, karena masuk sebagai film paling sadis dan brutal sedunia. Aku pun nyari review-nya. 

Dan ternyata bangke beribu-ribu bangke! Aku langsung close tab. Aku suka cerita brutal sih, apalagi kalau itu film lawas. Tapi nggak brutal kayak gitu juga.

Besoknya, aku cerita sama Kak Fajar soal Salo. Dengan khidmatnya Kak Fajar ngedengerin. Pas istirahat, 

“Cha, coba kesini!” 

Aku pun datangin Kak Fajar yang lagi menghadap ke komputernya. 

Ternyata, dia lagi nonton potongan film Salo dari Youtube. Adegan-adegan yang bikin aku mau ngeluarin isi perut pun terpampang. 

Dia ngakak ngeliat aku lari ke toilet kayak ibu hamil muda. 

KAK FAJAR SIALAAAAAAN!

Aku kesel banget. Imajinasiku bikin aku jadi susah makan. Untung itu udah lama berlalu. Dan aku pikir nggak bakal berhubungan sama Sukatoro dan Salo lagi. 

Tapi beberapa hari yang lalu, di pagi yang mendung enak dibawa makan lontong sayur, Nanda nanya, 

“Ndese, sukatoro itu apa? Saya tanya Rio, teman saya, kok dia malah ketawa?”

Fix, aku nggak jadi ngelahap lontong sayur yang tinggal hap itu. 

Oh iya, bagi yang pengen tau Sukatoro, silahkan gugling aja. Kalau kata Bang Haris di postingan terakhirnya, selamat bersenang-senang!


Setelah nulis kejadian ini, aku jadi tau, aku bukan pecinta film sejati. Aku nggak bisa menikmati semua jenis tontonan. Lama-lama pikiranku melayang, kembali ke imajinasi liar. Hal itu bikin aku ngerasain apa yang film sajikan, seolah-olah aku ngalamin kayak di film itu. 

Seandainya aku juga bisa berimajinasi liar pas ada orang yang curhat sama aku, mungkin aku lebih bisa membantu, bukan cuma jadi pendengar aja.

Seringkali kalau ada yang curhat, dengan entengnya aku ngasih saran, tanpa mikir apa si yang curhat bisa ngelakuin itu. Atau apa aku sendiri bisa ngelakuin itu. Kecuali masalah itu pernah dialamin sebelumnya. Tapi tetap aja, curhatan yang datang, selalu aku anggap aku bisa hadapin kalau aku berada di posisinya. Padahal nggak semudah itu. 

Seandainya imajinasi liarku bisa bekerja di tiap curhatan, bisa ngerasain bener-bener seperti yang dirasain si yang curhat, mungkin aku bakal lakuin apapun supaya dia nggak sedih. Seandainya imajinasi liarku bisa bekerja di tiap pemikiranku akan orang. Orang yang aku pikir sombong, cuek, mesum, apa segala macam, jadi berubah. Aku bisa ngerti kenapa dia kelihatan kayak gitu, nggak perlu nge-judge. 

Btw, ini postingan macam apa? Panjang bener. Padahal aku nggak terlalu suka panjang. Kalau punya kamu nggak panjang, nggak papa. Kan ada vibrator. 

You Might Also Like

88 komentar

  1. Ini kayaknya semua cowok pasti suka sama genre animasi sama fantasi deh.

    Ini gue juga mata minus. Tapi gak pernah risih sama kacamata. Malahan, jadi berasa aneh kalo gak pake kacamata.

    Sukatorooooo, bhaaak! Ini gue pernah di jebak pas SMP. Gue pikir video lucu-lucuan, taunya ahhhhhh sudahlah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya. Termasuk kamu juga ya, Her?

      Woaah. Kamu minus berapa? Kamu memang udah nyaman pake kacamata ya. Pertahankan terus, jangan kayak aku yang sok-sok pake softlens :(

      HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAH. Kebanyakan tau itu gara-gara dijebak ya. Wow pas SMP. Berarti Sukatoro itu udah dari lama ya adanya :D

      Hapus
  2. Cha...bilangin Nanda, gue penakut juga kalo habis nonton film horor. :v

    Sejak kecil kamu emang udah kayak orang chinese, Cha. O_o janganan emang masih ada turunannya. apa integralnya... atau mungkin arc sin dari lim x sama dengan chinese menuju melayu.... O_o

    yang sukatoro, itu waktu lagi gak ada dosen, pernah diputer di depan kelas pake proyektor. -_- kampret-kampret emang. tapi nggak sampe turun selera makan juga. wong pas maba kurang lebih pengalamannya ama kotoran-kotoran begitu. *ngeraa hina gue*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, gue juga penakut. Biar bisa ditemenin pas mandi, terus bilang ke Nanda, "Nanda coba tebak, Yoga sekarang lagi sabunan apa sampoan?"
      Padahal lagi boker. :(

      Hapus
    2. Huahahahaha yo oloh Haw. Ternyata cowok juga bisa takut sama film horror ya :D

      Kamu orang ke... satu yang bilang gitu. Aku nggak ada keturunan China. Tapi banyak yang bilang kalau Bapakku itu kayak orang Chinese gara-gara matanya sipit :D Nah, yang arc sin dari lim x itu kayaknya iya deh, aku gitu kayaknya :D

      Buset dah di depan kelas. Hahahahaha ngakak. Itu di kelas ada ceweknya nggak? Trus mereka responnya gimana? Huaaaa kamu diospeknya nggak kayak video sukatoro kan, Haw? :|

      Hapus
    3. Huahahaha. Nggak papa deh dikibulin, daripada dipaksa buat mandiin kamu, Yog :D

      Hapus
  3. Wah nanda lebih serem loh dar film horor, bisa ngelempar benda apapun dideketnya kalo kamu jejeritan
    Kalo misalnya ada mobil dideket dia, dia bisa ngelempar mobil ya?
    Wah kuat
    Kalo ada pesawat didekatnya, bisa lempar peswat juga ya? Wah kuat ya
    Kok kenapa g ikut jadi atlit angkat besi aja ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di sampingnya ada Bang Nik, udah pasti Bang Nik yang dilempar sama Nanda, Bang. Hati-hati yaaa.

      Nggak, Bang. Dia maunya bukan angkat besi, tapi angkat pamor dirinya sendiri :(

      Hapus
  4. CHa... kenapa akhir2 ini endingnya pake Seks area bebas gini? Wah... keknya gue nemu karakter buat Icha. Ganti aja tigelinemu cha. Jadi, "Icha... sibudak mesum. Timpa aku abang..." hahaha

    Ternyata, sifat seperti itu bisa ngebuatmua jadi berlebihan, ya cha. AKu gak nyangka aja pas dirimu takut mandi sendiri. Karena sebgai cowok, gue juga pernah. Kamfret!!! Waktu itu gue lupa nonton film apa, gak biasa gue yg emang gk suka film horor buka list film horor hasil download. Lampu gue matikan, pake hadset. Dan... gue lari ketakutan ke kamar temen sebelah. Ngelesnya ada Kalajengking. Hahaha.

    Tapi, setelah kejidian itu, gue emang sering ngerasa "Siapa sih, keknya tadi ada orang, deh di belakang." Dan... gue sampe sekarang bisa merasakan apa itu dunia lain. Entahlah, ini beneran atau enggak. Kadang gue ngerasa lemes kalo ke tempat yg banyak unsur horornya. Gue kayak diajak lihat taman horor gitu.. Seremlah.

    Semoga imajinasimu gak klimaks, ya cha. Semoga..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha. Nggak tau juga, Pangeran. Saking nggak jagonya bikin kalimat penutup, akhirnya bikinnya kayak begituan. Sedih deh. Huaaaa taglinenya haus belaian dan timpaan banget, Pangeran. :'D

      Gilaaaa, sampe matiin lampu. Sampe pake earphone segala. Itu mah kalau aku nggak bisa lari lagi, Pangeran. Tapi pipis di celana saking ketakutannya. Huahahaa ada kalajengking. Bisa aja cari alasannya, Pangeran :D

      Sampe lemes? Ntar kalau ke tempat horror lagi, minum Viagra aja, Pangeran. Eeeeh maaf :(

      Hahaha. Iya Aamiin :))

      Hapus
  5. yah cha, aku malah ikutan jadi takut, jadi ngebayangin bacanya kok serem ya, organ mata. kalo kek gitu serem juga.. kampret jadi kebawa aku.
    film horor, aku juga kayak gitu cha kalo habis nonton horor, apalagi kalo horor indonesia.
    kalo muter kagu secara acak emang bener cha jadi kayak gitu, ke inget.
    di panggil bang karna tomboy.. mantap juga. pake di tampar segala.
    wah kalo nonton sama nanda ngeri juga cha, bisa beterbangan semua barang barang dideketnya, lebih horor berarti.
    paragraf penutupnya, keren cha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kan serem banget. Huhuhu. Eh tapi kamu kan sering nulis soal bunuh-bunuhan gitu, Di. Kirain yang congkel-congkel mata nggak takut :D

      Iya hahaha. Apalagi film lawas Suzana ya. Huaaaaa :(

      Hihi iya. Mana si Audya itu atlet voli. Kekar gitu tangannya. Huhuhuhu.

      Nanda suka film horror karena film itu nggak ada apa-apanya kalau dibandingin kehorroran dia ya :D

      Hehe. Makasih, Di~

      Hapus
  6. biasanya klo yangpake kacamata justru terlihat smart and sexy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya juga ya, Bang. Apalagi kalau Angelina Jolie yang pake kacamata :D

      Hapus
  7. nomor 3 itu dulu taunya waktu smp di kasih tau oleh kawan, maklum dulu masih suda inet di warnet jadi rusaknya sama-sama untung gak muntah di warnet

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah ini kayak Herdian. Taunya waktu SMP. Ohahaha iya untungnya nggak sampe muntah ya :D

      Hapus
  8. Biasa cewe yang berkaca mata itu baik dan pintar.

    BalasHapus
  9. hahahahaahahahahahahaahahaahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahaahahahahahahahhahahahahaahahaha. cukup vulgar di bagian terakhir. sukatoro, terakhir gue di trap sama temen gue 5 tahun yang lalu. dan itu adaLah kali pertama dan terakhir gue buka link itu. dan akhir-akhir ini ramau dibicarakan 2 girls one cup. kalau film congkel-congkelan mah banyak yak. bahkan nggak usah film thriller, film romance jepang aja ada yang scene "alat vital" pria dipotong.dan yang motong.. anaknya sendiri. itu di film love exposure kalau nggak salah :")

    dan kalau jijik sama congkel-congkelan, coba buka deep web. disana katanya banyak snuf movie. congkel-congkelan, tapi itu beneran. benr-bener bunuh orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha. Whoaa, udah lumayan lama juga ya. Itu waktu kamu masih SMP bukan? YA TUHAN ITU APA LAGIII 2 GIRLS 1 CUP. NGGAK BERANI BUKAAAAAAA.

      Waw film romance Jepang. Oke sio aku cari reviewnya. Ada juga, Jev. Film Korea tentang potong alat vital gitu. Judulnya Moebius. Geli geli mau muntah nontonnya :'D

      Huaaa parah deep web. Oke sip ntar aku bukanya pas rame-rame aja :D

      Hapus
    2. Ijin nyimak refeerensinya jeversen

      Hapus
  10. Oke fiks, gue gak akan buka video sukantoro, makasih cha udah ngingetin, untung ada tombol off.y wkwk

    Gue baca tulisan ini isinya frontal banget, hadeh, tapi seru bacanya.

    Oh iya, blog lo udah gue follow ya cha, ditunggu follow backnya.

    Salam kenal
    Agung Kharisma
    Daily Blogger Pro

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahaha. Jangan sampe deh buka sukatoro. Iya, sama-sama :D

      Woaaah. Makasih yak kalau ngerasa seru bacanya. Oke aku follback ya. Salam kenal juga, Agung. Dari Icha si pengetik.

      Hapus
  11. Tetap saja video paling merusak selera makan ya tetap video sukatoro hahahaha

    endingnya selalu bertema nganu-nganu, haha mungkin ini sudah jadi ciri khas penulisanmu kali ya ca X)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener banget, Mas Fan. Kasihan yang lagi dalam upaya mau gemukin badan. Nonton video sukatoro nafsu makan makin hilang :(

      Huahahahaa. Huhuhuhu. Nganu-nganu. Ciri khas yang nganu banget ya, Mas :')

      Hapus
  12. dih sukatoro mah nyebelin beeettt hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iya, Jus. Mendingan nonton Fifty Shades of Grey aja ya. BDSM nggak papa deh daripada sukatoro itu :(

      Hapus
  13. kok endingnya pas ya sama ujung kalimat pada judulnya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya kok bisa pas. Hahaha aku juga nggak tau. Kebetulan aja tuh :D

      Hapus
  14. imajinasi saya akan tiba-tiba menjadi liar jika melihat artikelnya di tambahi dengan foto-foto yang hot.

    BalasHapus
  15. Icha... Sukatoro apaan sih? *polos*

    Oh iya, Cha. Kalau pakai softlens, rajin-rajin bersihin, ya. Dan sebenernya, aku lebih saranin kamu buat kacamata-an aja, Cha. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahu gue, softlens bikin minus bertambah lebih cepet. :( Rajin-rajin makan wortel, Cha. Atau coba tanya sama Pangeran Wortel. :D

      Iya, bener kata Dara. Padahal cewek yang pake kacamata lucu tau. Gue malah gemes lihat cewek-cewek berkacamata. Hehe. :D

      Hapus
    2. Sukatoro itu.... itu.... situs bokep Jepang yang isinya video-video enak-enak tapi sambil bergumul dengan feses, Dar. :(

      Okeee siap Daraaaa. Makasih tipsnya ya. Bu Dok perhatian banget. :* Ngg iya sih, baiknya kacamataan aja ya biar nggak makin parah minusnya :'D

      Hapus
    3. Iya katanya sih gitu, Yog. Tapi entahlah aku masih pake aja. Huhuhuhu.

      Ohahaha. Iya kamu gemesnya sama yang berkacamata. Untung bukan sama dedek-dedek di bawah umur yaaa :D

      Hapus
  16. Duh, Icha ini bahasannya nyerempet-nyerempet ke anu-anu ah :p wkwkw bikin aku jadi anu *lah wkwkwk

    Aku paling nggak kuat kalau nonton film kayak wrong turn atau saw gitu -_- nggak tahan liat kepala putus, tangan putus, usus kemana-mana gitu -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha. Bikin anu apa hayoooo, Feb? :p

      Nah iya yang Wrong Turn sialan bener. Serem banget. Tapi aku masih suka lihatnya. Saw juga paraaaah. Nggak enak banget ya nonton begitu sebenarnya :(

      Hapus
  17. Rusak image gue. Rusak. Hahaha.
    Kenapa pas Wulan so swit, terus Darma bagus ngingetin salat, dan gue begitu? Parah. Tambahin lagi dong, biar image gue makin mesum. XD
    Biar branding gue makin melekat. :p

    Gue nggak suka horor, thriller, dan cinta-cintaan yang terlalu menye. Btw, LOTR itu emang keren, Cha. Zai tau banget film bagus! :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bhahahaa lu selalu terzalimi, Yog.

      Hapus
    2. HAHAHAHAHAHA. MAAF, YOG. TADINYA MAU MASUKIN VN KAMU YANG NGOMONG "HAI NANDA." TAPI NGGAK JADI :D Wah Yoga ketagihan. Branding kamu yang itu kan, yang blogger-mesum-tapi-aslinya-nggak-berani-langsung-nyosor-cium kan?

      Iya, cowok rata-rata nggak suka ya sama cinta menye-menye. Eh aku juga sih. :D Huahahaha. Dasar kalian penggemar LOTR! :p

      Hapus
    3. Iya ya, Lan. Dulu Darma sekarang Yoga. Huahahahahahahahaha :D

      Hapus
  18. cha -_-

    Kalo soal nonton sambil teriak-teriak kita karna adegan yang sadis kita temenan cha, aku nonton the Raid aja gembar-gembaor banyakan istighfar dari pada paham ceritannya. :')
    Kalo nonton film horror, malah aku paling flat anjir, nonton anabel yang banyak adegan ngagetin nya aja aku datar, malah nyengir sambil bergumam, "Kagak kaget Anjir".
    Aku gak cocok jadi penikmat film.

    Yang Video Sukatoro aku malah baru denger dari sini, masa SMP ku kuhabiskan nonton video suffel. :')

    pesan dariku : kurang-kurangin chaaa kurang-kurangiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ohiya ada yang lupa. soal kacamata.
      Kacamata is my lyf ca. aku tak sangguph sehari tanpa kacamata, Aku tak suka bila tiba-tiba penglihatanku buram. cukup kepastian darimu yang buram.

      Malah dulu ditawarin pake softlens sukses kutolak mentah-mentah. Liat orang makenya aja serem, mata kaya mau di colok gitu, alah alah apalagi pernah liat temen softlens nya nyangkut dibelakang bola mata. Yassalaaam~

      Lagi pula pake kacamata bisa bikin lebih keliatan pinter lho ca, aku sering di kira pinter dan judes. Padahal mah aslinya Bloon dan tidak berperi kemanusiaa.

      udah ah, kepanjangan. sekian. Wassalam.

      Hapus
    2. Dib.....

      Huahahahaha. Yang The Raid aku juga ketakutan. Emang ngeri ya. Btw kamu syariah bener kalau ketakutan pas nonton, Dib. Gembar-gembor istighfar. Fix, kita memang ditakdirkan buat jadi pasangan nonton film begitu. Aku teriak, kamu teriak. Tapi beda teriakan. Ricuh deh tuh bioskop. Dikira lagi ada sesi ruqyah :D

      Sialan. Muka flat :D Kamu udah kayak Dita aja. Dia persis kayak kamu kalau lagi nonton film horror.

      Sini jadi penikmat aku aja *laaaah

      Jangan buka sukatoro, Dib. Buka suffle aja lagi. Masa SMP-mu udah aman dan tenteram. Jangan rusak masa depanmu dengan sukatoro, Dibah sayang. Muaaaah! :*

      Bahahahahahahaha. Kurang-kurangin... teriaknya? :(

      Hapus
    3. Oh iya, kamu berkacamata ya, Dib. Kamu minus berapa? Laah itu kalimat selanjutya malah baper, nunggu kepastian :'D

      Pernah ditawarin pake softlens? Wuuiiih iman kamu kuat udah bisa nolak. Lah aku susah :( Iya juga aih serem. Itu temen kamu kok bisa sampe kayak gitu :(

      Hahahaha. Enggak ah kayaknya. Biar kamu nggak pake kacamata, tetap kelihatan pinter kok. Apalagi pinter ini, pinter ngambil hati aku~ Yuhuuuuu~

      Hapus
  19. Seriusan Cha mata kamu minus??
    sama Cha, mataku juga minus gara-gara dicabut gigi -_-
    kata dokter'a sih kena usat saraf mata.
    minus'a beda dikit kamu 7.25 aku 7.5 tapi sekarang gtau jadi berapa.

    Berarti film semi masih masuk kategori kamu dong Cha?
    pantes imajinasimu liar banget *ekh :D


    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya beneran, Chisanak. Kalau aku bilang aku cantik bisa aja kamu nggak percaya. Tapi kalau soal mata minus, percayalah~

      Wah parah, gara-gara cabut gigi jadi minus. Serem juga, Chisanak. Itu juga tinggi minusnya. Kamu udah dari kapan?

      Hmmm.... film seminya kalau kayak Fifty Shades sih masih nggak bisa bikin liar, Chisanak. Bikin pengen naik helikopter sih iya xD

      Hapus
    2. Gak percaya soalnya belum perniah liat kamu pake kacamata Cha :p

      Iya Cha, klo gak percaya tanyain sama dokter ahli mata.
      Hmm kalo gak salah pas SD kelas 4 deh

      Kalo jadi pingin naik helikopter bukan film semi itu,
      kalo film semi yang ada pengen naik ranjang huahahah :D

      Hapus
  20. HAHAHHAHAAAAHAAA itu voice note jaman kapan, Chaaaaaaa :D
    Yoga kasian amat. Ikeh ikeh. Hahahaaa

    Bhahahahaaa aku baru tau kalo kamu nggak suka nonton film horror. Kamu nggak cocok ya kalo nonton itu sama Nanda dan Dita. Hahaa
    ITU PERTANYAAN MACAM APA YANG KAMU TANYA KE NANDA, CHAAA. HAHAHAAA
    Demi ngajak ngobrol si yang nemenin. Astagaaaaaa :D Aku nahan ketawa bacanya. Malu kalo beneran ketawa. Diliatin temen kantor. Hahahaa

    Aku film horror nggak terlalu takut sih, Cha. Aku yang takut film yg full action. Aku jg sama kayak kamu. Jadi teriak teriak pas nonton di rumah. Hahahaaaa gregeta nontonnya.

    Betty La Fea. Itu jahat bener mantan kamu. Minta ditoyor.
    Aku barusan gugling sukatoro. AKU NGGAK SUKA SAMA SUKATORO. AAAAAAAKKK
    AKU SUKAKAMU. Geli pas lihat images suaktoronya, Cha. hahahahahahaa dasar Icha. Ngerjain aku yawloh :'D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya pas Desember apa Januari ya, Lan. Aku lupaaaaa. Hahaha aku iseng save itu. Habisnya lucu. HUAAAAAAA KALAU DENGER ITU JADI NAFSU PENGEN KETEMU KALIAN JADINYAAAAAAAAAAAAA :'D

      Iya aku nggak suka, Lan. Makanya kalau ada yang ngajak nonton film horror aku males. Lah sedangkan orang terdekatku pada suka film horror. Huhuhu. Hahaha habisan bingung mau ngomong apa sama dia. Yaudah ngasih pertanyaan nggak berbobot gitu deh :D Oh iya kamu disana cewek sendiri ya, Lan. Iya malu ntar ditanyain lagi kayak waktu bahas air terjun itu kamu :D

      Fix Wulan cocok berkumpul sama Nanda, Dita, dan Dina. Eh iya full action malah aku biasa aja. Kecuali kalau ada congkel mata atau mata berdarah. Laaaah kita kebalikan ya, Lan. Tapi ada samanya sih. Sama-sama teriak kalau nonton :D

      Iya jahat, Lan. Tapi gimana. Memang bentukanku dulu mirip Betty La Fea. Hahaha.

      HAHAHAHAHAAHHAHAHA YA ALLAH WULAN KAMU KOK POLOS BANGET SIH MAU-MAUNYA GUGLING SUKATORO AAAAAK HAHAHAHAAHAHA DUH SAKIT PERUT YA ALLAH. Iya geli kaaaaaaaan. IYA AKU JUGA SUKAKAMU BUKAN SUKATORO HAHAHA. MAAF YA, LAN. DUUUH KAMU POLOS BENER. NGGAK NYANGKA KAMU SAMPE GUGLING :'D

      Hapus
  21. Duh film horor tuh emang nyeremin tapi bikin rame juga, kalau nonton sendiri masih belum berani karena takut hantunya tiba-tiba ada di samping aku, cha hahaha lebih parah imajinasi aku :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya rame dan seru kalau nontonnya berjamaah ya. Eh tapi sendirian juga sih seru kalau berani. Huahahaha ih serem banget imajinasi kamu, Wid. Hantunya nemenin nonton :(

      Hapus
  22. Film THRILER aaaaargh!
    Coba ca nonton the human centipede
    Tapi jangan sendirian kalo gak mau kebayang-bayang sama adegan darah muncrat plus mulut yang dijahit-jahit hiiiyh


    Kok ada sih cwo yang tega bilang begitu didepan umum? Iish berasa gantengnya sepadan x kek zayn malik (;-_-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huaaaaa Human Centipede yak. Aku udah baca review-nya dan geli. Penasaran tapi nggak berani nonton sendirian. Nah iya jangan nonton sendirian ya. Ayok nonton sama-sama Viiiiiiir :D

      Hahaha iya, Vir. Namanya juga masih SMP, jadi asal ceplos aja :'D

      Hapus
  23. film horor itu seru apalagi kalo sama do'i :)

    BalasHapus
  24. Chaaaa sukatoro apaan? Penasaran niiiiih. Btw aku jg sama bgt sama km, gak bs liat yg horror2an dan adegan yg bikin isi perut pgn keluar macamnya film2 SAW dll, kebayangnya bs sampe selamanya dan bikin susah tdr. Aku dl pernah yah nntn film apaaa gitu trs ada adegan org dikerubungin sama kelabang gede2 sampe kelabang2 itu masuk ke pori2 tubuhnya iyuhhhhh aku nntn itu wkt SD, dan sampe skrg msh suka kebayang2 aja, alhasil aku parno sama kelabang. Trus yah aku prnh baca quotes bunyinya gini "the best imagination use is creativity, the worst imagination use is anxiety" kalo aku creativity nya gak muncul malah anxiety yg ada hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sukatoro itu situs video bokep Jepang, Nggit. Pelakunya bergumul dengan feses :(

      Hahaha iya kita satu golongan ya, Nggit. Jiwa kita masih terlalu lemah buat hal begituan. Waah itu film apa? Jadi penasaran deh :D

      Hahahaah sama, Nggit. Aku juga anxiety. Makanya jadi nulis postingan beginian. Kasihan bener kita ya :'D

      Hapus
  25. Wah gw sih nga suka sama FILM adegan sadis yang suka potong-potong kepala, nyongkel mata, potong-potong organ tubuh nggak jelas gitu. Kalau temen-temen cewe gw dulu pada suka banget nonton yang gituan, itutuh kalau nga salah judul filmnya "SAW". itu tujuan sutradaranya bikin film gituan itu kek gimana sih, itu lagi temen-temen cewek gw pake di tontonin gitu. mana pada teriak-teriak lagi, udah tau adegannya sadis masih aja di tontonin. Heran gw. Gw jadi risih liatnya

    tapi kalau nonton film bergenre war yang ada adegan kek kaki keputus kena bom, mata yang kena peluru, luka terbuka atau robek atau tentara yang lagi oprasi temannya secara darurat, gw nggak risih sih anteng aja gitu nontonnya. Jadi Mb icha mending nonoton film War aja selain seru bisa belajar sejarah juga lah.Contohnya The Rise Of Evil : Adolf Hitler, filmnya bergenre drama, war.

    Njir sukatoro gw juga udah pernah jadi korban situs itu waktu SMA, sampe nga bisa makan berhari - hari. Betewe vibrator itu alat yang suka goyang-goyang kan biasa di pakein agar supaya sehingga... hmm dah ah saya masih anak kecil kakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaa aku malah suka loh, Zhar. Nggak sukanya ya adegan penampakan gitu. Wah itu aku gabung sama temen-temen cewek kamu bisa nggak? Hahahahaah kamu bekepin aja mulut mereka satu-satu, Zhar :D

      Naaah itu aku belum pernah nonton film dengan genre war. Boleh boleh. Makasih rekomendasinya ya! :)

      Nah kita satu golongan! Sama-sama nggak bisa makan berhari-hari. Hahahaha.

      Iya bener, Dek Izhar. Seratuuuuuus :D

      Hapus
  26. bukan kolor, tapi "celengan" hiii item lagi.

    aku juga gak suka horor, cemen emang

    allahussomad masa kecil lu surem potonya.

    endingnya, Cha -__- makasih banget udah memahami. lah ngomong apaan sik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hah? Celengan? Apaan, Tom? Aku masih polos, Mas. Kacang polos.

      Yeay kita satu golongan! :D

      Hahahahaha. Memahami laki-laki yak. Iya sama-samaaaaa :D

      Hapus
  27. Ya Allah, kelakuannya Bang Yoga ternyata begitu suka VN Ikkeh ikkeh. Mau denger juga jadinya, Hahaha.

    Semua yang disebutin di atas, asing banget buat gue. Errr... pergaulan gue kurang jauh kayaknya. Apalagi film, jarang banget nonton. Lebih suka nonton acara masak di TV. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahaha. Sayangnya cuma sekali aja Yoga pernah vn ikkeh ikkeh, Rob. Sayang banget ya :(

      Yog, baca nih. Ada yang ngefans sama ikkeh ikkeh kamu~

      Alhamdulillah kalau kamu asing sama sukatoro. Tetaplah nonton acara masak di TV ya, Rob. Jangan coba nonton sukatoro. Nanti nggak nafsu lagi mau nonton acara masak :|

      Hapus
    2. Kenapa mesti cowok yang mau denger. :(

      Hapus
  28. betty lapea emang aneh
    tapi aslinya cantik.

    berarti teteh cantik.
    dah

    BalasHapus
  29. Pasta gigi majrot tu bahasa apa ya hahaha
    Samaaaa bgt cha aku juga ga terlalu suka film fantasi
    Slasher itu beda ama horror keknya ya?
    Wah icha penggila film2 lawas ternyata, klo aku enggak tau film lawas cha
    Yg jelas ga pengen tau sukatoro ah, tskutnya isinya aneh2 haha
    Aku juga heran orang yg matanya sehat suka pke doftlen apa ga ngeri ya masukin sesuatu ke mata?
    Samaaaaa lg klo ada adegan ngapa ngapain mata ihhhhh ogah bangeettt, ngeri...kek pas mgebayangin novel angel n demon

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahasa anak Samarinda kayaknya, Mbak Nit :D

      Nah asiiik dapat temen satu selera lagi. Yuhuuu~

      Iya beda, Mbak Nit. Slasher itu kayak potong-potong anggota badan, congkel-congkel, sadis berdarah gitu.

      Hehe iya. Aku suka film lawas. Apalagi film romantic comedy-nya, tambah sukaaaaaaaa :D Mbak Nita tapi update banget sama film thriller Barat. Aku mah ngerasa cemen pas baca postingan Mbak Nita soal itu. Satupun filmnya aku belum pernah nonton :(

      Jangan, Mbak Nita. Nanti Mbak Nita susah makan :(

      Nah betul. Aku juga ngerasa aneh. Nyiksa mata aja perasaan. Aku aja kalau nggak minus, nggak bakal pake softlens deh. Capek juga lepas pasang :(

      Huaaaa iya jadi kita sama-sama penakut ya, Mbak Nit :(

      Hapus
  30. Cha, gak suka film horor ? HAHA, sama :'
    Gue juga kadang parno-an kalau udah nonton yang begitu, udahnya selalu ngerasa ada yang ngeliatin atau apalah.
    liat ister tukul jalan-jalan aja uge berani-beraniin nonton cuma pengen liat ria winatanya.

    emang bener ya, makin dilarang makin penasaran, sukatoro kampret -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahahahaha. Kita satu golongan yeeees!

      Nah iya, jadi berimajinasi liar gitu kan. Jadi ngerasa ada yang ngeliatin. Padahal nggak ada. :|

      Huahahahah dasar lelaki. Yang dilihatin malah perempuannya :D

      BAHAHAHAHAHAHAAHAHAHA. KAMU BARUSAN GUGLING APA UDAH TAU DARI LAMA, DI? KEKAMPRETAN SUKATORO MEMANG KAMPRET YAAA :D

      Hapus
    2. BARU GUGLING CA< KAMPRET BENER SUKAROTO -_-

      Hapus
    3. Aaaaaak hahaha aku bahagia! Kamu mau aja gugling. Hahahahaha jangan sampe jadi nggak nafsu makan ya, Di! :D

      Hapus
  31. Kayaknya kak Yoga keliatan yang sering di-bully ya sama WIDY. Yaarabb, maafkan... aku hanya melihat dan berpendapat wkwk :v
    Kita samaan teh, nggak suka yang teteh sebutin! DAN AKU BARU TAU VIDEO SUKATORO. AKU PENASARAN DAN LIHAT GAMBARNYA... HUEK! AKU LANGSUNG MUNTAH. NGGAK KUAT. :'(
    Teteh minus matanya gede banget! Makan wortel yang banyak. Sering liat yang ijo-ijo. Ehm.
    Endingnya kampret. Aku tidak mengerti! Anak polos :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha. Iya ya. Eh tapi kami bully-nya sistem shift-shift-an kok sebenarnya, Ris. Jadi semuanya kena bully :D

      Bahahahaha. Duuuh maaf ya, Ris. Aku nggak maksud bikin kamu penasaran dan jadi muntah. Hahahaha kamu polos banget, Ris. :D

      Iya nih udah parah gede gitu. Gara-gara aku nggak suka sayur makanya minus makin gede nih. Ngggg yang ijo-ijo itu maksudnya cowok jambangan ganteng ya, Ris?

      Alhamdulillah kalau nggak ngerti, Ris. Pertahankan kepolosanmu yaaaaa :*


      Hapus
  32. Kalimat pembukanya mantep Cha. Abis baca kalimat itu, gua langsung ngaktifin shuffle mode di media player dan lagu-lagu lama yang gua jarang dengerin keputer ulang, dan muncul ide buat postingan blog jadinya. Thanks Cha :D

    Ngomongin genre film, gua malah suka banget Cha sama yang namanya horor/thriller/suspense/slasher/gore or whatever the name is (btw, slasher itu kayaknya masuk subgenre thriller sih cocoknya). Awalnya emang bikin resah berhari-hari, tapi entah kenapa lama-lama jadi nagih haha. Justru nonton horor/thriller itu enaknya sambil dimatiin lampu & sound-nya dikencengin, gelaran adrenalinnya berasa. Malah kalo adrenalinnya ga kerasa (filmnya kurang greget), gua akan kesel sama filmnya :p Sampe kadang gua dibilang "freak" sama temen-temen gara-gara kalo nonton genre begitu, mereka pada ngeri/tereak-tereak/tutup mata, tapi guanya malah terus nonton. Emang sih ada beberapa adegan yang cukup bikin gua malingin muka beberapa detik, tapi selebihnya tetep penasaran :p (ya allah, apakah ini normal? Haha).

    Animasi & fantasi. Ini juga gua suka banget Cha, soalnya banyak hal-hal kreatif yang bisa dilihat, menunjukkan kalo imajinasi itu diolah sedemikian rupa di dua genre itu. LOTR itu gelaran adventure fantasy dalam lever super maksimal. Gua suka banget. Ngomongin imajinasi, imajinasi lo juga suka berkembang kemana-mana ya? Haha. Gua jadi inget, temen-temen gua pun sering bilang imajinasi gua ini suka berlebihan, padahal mah gua ngerasanya biasa aja :p

    Saudara gua juga ada yang ngerasa kayak lo gitu Cha kalo abis nonton film horor, suka ngebayangin ada orang asing yang nemenin. Well, selera orang beda-beda sih ya, kita ngga bisa maksa satu orang suka ke genre tertentu. Nonton film paling enak kan ya nonton genre yang kita suka, that's it.

    Lo pengguna softlens sejak kelas 3 SMP? Gua malah ngga pernah berani pake softlens Cha, malahan gua selalu menganggap mata gua normal, padahal mah ngga sama sekali haha. Gua baru berani make kacamata itu pas kuliah, padahal gua udah ngerasa mata gua eror sejak kelas 2 SMP. Bagi gua, ribet kalo pake kacamata. Sekarang karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan ngelihat detil angka aja makanya gua pake. Kalo ngga terlalu penting, ngga gua pake hehe.

    Untuk Sukatoro... sorry, no comment ya Cha hehe.
    Btw, ngga apa-apa Cha ngga bisa menikmati semua jenis tontonan, asal tontonan yang kita pilih bener-bener bisa menghibur kita atau menambah wawasan, toh itulah esensi nonton film :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohoho. Waah ternyata keseruan dengerin lagu secara acak dirasain sama orang lain, bahkan sampe muncul ide bikin postingan baru. Iya sama-sama, Bay. Aku seneng deh. Ngerasa tulisanku ternyata ada manfaatnya :D

      Yuhuuuuu kita satu golongan! Pokoknya film yang berdarah-darah gitu ya. Oh jadi itu subgenre horror ya, Bay. Iya juga sih. Kan nakutin gitu ya. Yang soal kamu tetap nonton walaupun teman-teman kamu pada teriak, itu sama yang kayak aku rasain, Bay. Dan ya, aku juga suka kesel sendiri kalau filmnya nggak menuhin ekspetasi. Misalnya kayak serem di trailer aja, eh pas nonton biasa aja. Atau endingnya yang dikira bakal twist ending eh malah ketebak banget. Atau malah maksa banget twist-nya. Itu bikin gregetan yak. HAHAHAHAA SUMPAAAAAH SAMA BANGET, BAY. NGAKAK SAMBIL MUKUL-MUKUL KURSI NIH ADA NEMU TEMAN SEPERGILAAN NONTON FILM SLASHER. :D

      Iya aku juga sempat nanya ke diri sendiri, apa kegemaran nonton film darah-darah itu normal ya. Takut aja sih itu bikin terobsesi buat jadi psikopat :'D

      Woaah, ternyata memang bener ya. Rata-rata cowok sukanya nonton film animasi sama fantasi. Apalagi yang LOTR itu. Hohoho. Iya lumayan suka liar kemana-mana sih. Tapi seringnya kalau lagi dengerin lagu. Menurutku nggak ada sih yang namanya imajinasi secara berlebihan. Karena imajinasi itu nggak ada batasnya. Eh iya nggak sih. Dan kamu keren, Bay. Suka berimajinasi sampe dibilang berlebihan gitu. Kamu kreatif dan nggak rawan stres berarti. Orang yang nggak pernah berimajinasi malah kasihan ya, hidupnya kaku karena mikir serius mulu :'D

      Huahahaha. Alhamdulillah ada juga yang berimajinasi liar kayak aku kalau habis nonton film horror. Nah iya bener. Kalau maksain diri sendiri juga pasti nggak bakal nikmatin filmnya. Kalau nonton sesuai sama yang kita suka, berasa surga dunia deh :D

      Iya, Bay. Dari kelas 3 SMP sampe sekarang. Kamu minus berapa, Bay? Itu bisa aja tahan nggak pake kacamata. Waaaah. Aku geleng-geleng bacanya loh, Bay. Hahaha. Pake softlens memang serem sih. Belum lagi sama perawatannya, trus resiko pemakaiannya. Nah pake kacamata juga ribet, kalau orang yang udah biasa aja yang mungkin bilang itu nggak ribet. Hoho. Kacamata akhirnya jadi penunjang buat bekerja ya, Bay. Bagus sih, ntar kerjaan jadi kacau kalau nggak pake kacamata :'D

      Hahaha. Sukatoro mah nyebelin, Bay. Aku nulisnya aja sebenarnya kesel. Apalagi yang baca :D

      Iya. Setiap jenis tontonan punya penontonnya masing-masing ya, Bay. Dan punya alasannya masing-masing kenapa suka sama satu tontonan. Kalau semua orang suka sama semua jenis tontonan, bakal nggak ada yang namanya tontonan bagus sama tontonan jelek. Semua dianggap bagus :D

      Hapus
    2. liat komenan kalian gue berasa baca landasan teori :'

      Hapus
    3. BAHAHAHAHAHA kamu sempat-sempatnya baca komenan ini, Di :D

      Hapus
    4. Kadang yang panjang bikin penasaran ca, dibaca iya, gue cuma bisa nimbrung ngomen gitu aja haha

      Hapus
    5. Iya Cha, beneran jadi ide buat postingan baru. Satu kalimat sederhana bisa menginspirasi tulisan lain, like you did to me :D

      Slasher itu masuk subgenre thriller Cha maksudnya mungkin, bukan horor hehe. Haha, samaan kita ya... gua kalo udah masang high expectation akan sebuah film horor/thriller tapi nyatanya ngga demikian, bisa kesel beneran. Pengennya dapet adrenalin dari ketakutan yang muncul, malah ngga takut sama sekali :(
      *Ya allah, lo sampe ngakak sambil mukul-mukul kursi? Haha*

      Nah itu dia... gua juga sempet dikira psikopat sama temen-temen haha, tapi ngga kok, gua lelaki baik-baik *halah* :p

      Bener Cha, imajinasi itu ngga terbatas. Stres masih suka menyapa sih Cha, tapi alhamdulillah bisa ditekan pake imajinasi yang gua biarin lepas selepas-lepasnya hehe. Setuju, kasihan sama orang yang tidak membiarkan imajinasinya bebas, padahal imajinasi akan membuat sebuah dunia yang beda daripada kenyataan, dunia dimana cuma kita yang bisa mengontrolnya.

      Gua ini emang aneh Cha. Saking malesnya pake kacamata, gua terima-terima aja pas periksa mata di optik (bukan dokter mata) dan ngambil yang minus 2,5 padahal kayaknya lebih dari itu (sengaja gua pilih yang rendah hehe). Tapi itu sekitar tiga tahun lalu, entah sekarang udah nambah berapa ini, ngga pernah periksa lagi haha. Yang penting masih bisa dipake lihat angka di layar komputer, dan kerjaan lancar :D

      Yap, setiap jenis tontonan punya penontonnya masing-masing. Yang penting kita masih bisa terhibur dengan film-film dari genre yang bisa ngehibur kita, apapun itu.

      Hapus
    6. Erdi: Hahaha... jadi malu :p soalnya hanyut sendiri pas nulis comment-nya, ngga kerasa malah jadi panjang haha.

      Hapus
    7. Ini komentar kalian berdua kalau ada yg jeli melihat peluang,...pasti bisa dijadiin postingan nih...

      Hapus
  33. setuju sama yang nonton film horor! parno emang suka mengebu ngebu ngikitin kita kemana aja gara gara itu film*-*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuhuuuu. Dapat teman sepertakutan. Film horror memang bikin kepikiran ya :(

      Hapus
  34. Sangat panjang dan berhasil bikin imajinasi kemana-mana, tapi endingnya sangat nafsu sekali bawa-bawa vibrator.

    BalasHapus